Minat Belajar pada Anak SLB.YPP Bajeng Raya Gowa
R a h m a n, Ainun Jariah, M e l i s a
Universitas Muhammadiyah Makassar
rahmanjodexz@gmail.com
Permasalahan lingkungan yang umum terjadi di perkotaan adalah
masalah daun kering yang tidak baik untuk dipandang masih sedikit yang
mengelolahnya sehingga tidak bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan
perkotaan. Makassar merupakan kota metropolitan yang menuju kota dunia ternyata
memiliki banyak tumpukan sampah yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Namun
tujuan dalam karya tulis ini adalah untuk menganalisis volume dan komposisi
timbulan sampah, menjadikan sampah daun kering sebagai bahan
edukasi untuk meningkatkan minat belajar pada anak SLB di kabupaten Gowa. Permasalahan pengelolaan persampahan menjadi sangat serius di kota akibat kompleksnya permasalahan yang dihadapi dan kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga pengelolaan persampahan sering diprioritaskan penanganannya di daerah perkotaan (Moersid, 2004). Jenis tulisan dalam karya tulis ini adalah Library Research (kajian pustaka) yang bersifat deskripitif. Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Pembakaran (incinerate), merupakan teknik pengolahan sampah yang dapat mengubah sampah menjadi bentuk gas dan debu, sehingga volumenya dapat berkurang hingga 90-95%. Merupakan teknik yang efektif untuk membuat media edukasi ini, sehingga Goresan debu herbarium warna menjadi media dari sampah daun kering. Pengolahan menjadi debu herbarium yang memiliki warna sehingga anak SLB semakin tertarik untuk belajar dan bisa mengenal warna secara mendalam, dengan muatan pelajaran membaca, menulis dan menggambar. Mampu mengurangi volume sampah daun kering yang berlebihan, dan menjadikan sampah sebagai media pendidikan yang bermutu bagi bangsa Indonesia. Dengan adanya karya ini pemerintah bisa lebih memperhatikan dan meningkatkan pengetahuan serta daya saing anak-anak SLB, dukungan penuh dari pihak instansi maupun masyarakat agar lebih memperhatikan anak-anak yang memiliki kondisi fisik terbelakang, demi terciptanya media pendidikan yang berkelanjutan.
edukasi untuk meningkatkan minat belajar pada anak SLB di kabupaten Gowa. Permasalahan pengelolaan persampahan menjadi sangat serius di kota akibat kompleksnya permasalahan yang dihadapi dan kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga pengelolaan persampahan sering diprioritaskan penanganannya di daerah perkotaan (Moersid, 2004). Jenis tulisan dalam karya tulis ini adalah Library Research (kajian pustaka) yang bersifat deskripitif. Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Pembakaran (incinerate), merupakan teknik pengolahan sampah yang dapat mengubah sampah menjadi bentuk gas dan debu, sehingga volumenya dapat berkurang hingga 90-95%. Merupakan teknik yang efektif untuk membuat media edukasi ini, sehingga Goresan debu herbarium warna menjadi media dari sampah daun kering. Pengolahan menjadi debu herbarium yang memiliki warna sehingga anak SLB semakin tertarik untuk belajar dan bisa mengenal warna secara mendalam, dengan muatan pelajaran membaca, menulis dan menggambar. Mampu mengurangi volume sampah daun kering yang berlebihan, dan menjadikan sampah sebagai media pendidikan yang bermutu bagi bangsa Indonesia. Dengan adanya karya ini pemerintah bisa lebih memperhatikan dan meningkatkan pengetahuan serta daya saing anak-anak SLB, dukungan penuh dari pihak instansi maupun masyarakat agar lebih memperhatikan anak-anak yang memiliki kondisi fisik terbelakang, demi terciptanya media pendidikan yang berkelanjutan.
Keyword: Debu Herbarium, Media Edukasi, Minat Belajar, Anak SLB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar